Selasa, 02 Februari 2016

Akhir Pekerjaan, Juga Akhir...

Apa yang terjadi hingga ia terlihat begitu terganggu psikologisnya? Itu pertayaan pertama yang ada dalam pikiran saya untuk anak ini. Diam dipojok kelas dan tak bisa dibujuk, tidak juga untuk makan. Saya mencoba mengumpulkan informasi tentang anak ini. Yah ternyata dia anak broken home. Bapak kandungnya pergi saat ia masih kecil, ibunya menikah lagi dengan lelaki lain. Ia tinggal bersama ayah tirinya. Dikucilkan oleh lingkungannya di rumah maupun disekolah. Gurunya juga ikut mengucilkannya karena ia tak bisa membayar SPP, beberapa guru hanya berbisik “Kasian anak ini”. Ah... lagi-lagi komentar naif.
Untuk apa kata “kasian”? itu tak menolongnya dari masalah ini. Lagi-lagi Allah menjodohkan saya dengan anak ini. Ia menjadi salah satu murid saya dikelas qur’an. Saya anggap ini benar-benar jodoh dari Allah. karena pada akhirnya saya membulatkan tekad untuk bisa membayar seluruh kekurangan administrasinya, entah dari kantong saya ataupun donatur dari orang lain. “Mulai dari diri sendiri” itu kata AA Gym. Saat gaji naik, saya bisa menyisihkan uang untuk anak ini. Tidak banyak, setidaknya sedikit membantu. Dan benar, ia menjadi sedikit ceria. Saat gaji lagi-lagi naik, saya bisa menyisihkan untuk membayar full IPP bulanannya, tetapi bagaimana dengan kekurangan yang sudah membengkak hingga 4 juta? Teman-teman yang bekerja di lembaga sosial saya hubungi tetapi tak ada hasil. Saya mulai bercerita masalah ini kepada perseorangan. Sampai ada satu orang yang juga peduli. Ia memberikan zakatnya untuk melunasi anak ini. Akhirnya setelah 1,5 tahun ada juga yang peduli.
Tadkir Allah itu indah. Disaat ada orang yang ingin melunasi, Bapak kandungnya pulang. Peran saya berakhir. Saya keluar dari pekerjaan. Sebelumnya saya sangat ingin keluar dari tempat kerja itu tetapi mengingat masih menanggung anak ini, saya korbankan harga diri agar bisa membiayainya. Akhir pekerjaan, juga akhir sebagai orang tua asuh. Anak itu sudah menemukan titik terangnya. Satu per satu kebaikan Allah terbuka. Dan semoga kebaikan untuk saya pun dipermudah.

Kau tau, didalam cerita dan negeri dongeng banyak menggambarkan malaikat penolong atau peri penolong. Semua itu tak akan pernah ada jika kita tak pernah bergerak untuk menolong orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar