Sabtu, 11 Oktober 2014

Tersenyum karena bahagia atau Bahagia karena Tersenyum????

Bahagiakah anda? Kalau jawaban anda adalah ya! Maka pertanyaan anda berikutnya adalah kapan terakhir anda tersenyum? Jika anda tidak bisa menjawab (tentunya jangan asal menjawab alias ngawur). Maka dimungkinkan dalam diri anda ada setumpuk emosi negatif dan bahkan anda dihinggapi depresi!
Waspadalah...!!!! waspadalah... !!!!

Depresi melemahkan kemauan dan menurunkan efisiensi tubuh. Emosi adalah energi dan memiliki pengaruh langsung terhadap tubuh, termasuk otak. Emosi negatif yang berasal dari rasa takut, cemas, sakit hati, kecewa, membuat otak mengerut dan menurunkan efisiensinya. Sementara emosi positif sebaliknya.
Kita tersnyum pada tingkat fisik dengan mengerutkan 15 otot terpisah pada wajah. Tersenyum mengerakkan 230 dari 630 otot pada tubuh. Sehingga tersenyum merupakan latihan yang luar biasa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. William Fry dari Stanford University, tersenyum merangsang otak manusia untuk melepaskan secara alami zat kimia yang menyerupai morfin yang menghambat infeksi dan mengurangi rasa sakit. Tersenyum juga mengurangi hormon terkait stress serta meningkatkn sirkulasi darah. Tiga hingga empat menit tersenyum memiliki efek sama seperti latihan kebugaran tubuh bagian atas.
Tersenyum adalah latihan otak terbaik. Senyum tidak berakhir dengan senyuman itu.  Satu senyuman dapat mengubah otak anda, karena otak harus melakukan banyak pekerjaan agar menghasilkan senyum tadi. Agar anda benar-benar bisa tertawa dengan seluruh tubuh, otak harus bekerja dengan wilayah yang belum dikenalnya. Dan menggerakkan otot yang belakangan jarang digunakan.  Tersenyum akan membuat oksigen segera menglair ke otak, dan merangsang otak untuk melepaskan endapan emosi negatif. Maka dikatakan tersenyum dan tertawa merupakan intisari dari pernapasan otak. Lima menit tersenyum lebih baik dari pada lima jam bekerja keras. Sepuluh detik tersenyum sama dengan mengayuuh perahu selama tiga menit. Tersenyum adalah cara mengungkapkan kegembiraan hati anda. Setiap orang tersenyum bila merasa bahagia.
Lalu, bagaimana tersenyum tanpa alasan? Apakah hal itu tidak terasa anehh atau tidak alami? Apakah hal itu tidk terasa aneh atau tidak alami? Kita akan membalik cara kita berpikir sejenak. Alih-alih tersenyum karena merasa bahagia. Sesungguhnya kita mungkin menjadi bahagia dengan tersenyum. Tersenyumlah untuk menciptkan kebahagiaan. Penelitian menunjukan bahwa hanya dengan menarik kedua bibir membentuk senyuman akan memicu reaksi biologis positif di dalam tubuh.
Cobalah senyum setiap hari dan lihatlah perubahan pada wajah anda! Amati terjadinya perubahan kesehatan yang lebih baih dan lebih dari itu.
Otak kita tidak dirancng untuk menangani dua macam informasi pada waktu yang bersamaan. Kita tidak bisa merasa bahagia dan sedih pada waktu yang secra serentak. Hal ini merupakan mekanisme pelindung yang digunakan otak kita untuk mencegah kerancuan yang melumpuhkan kecerdasan.
Apa yang terjadi jika anda ingin tersenyum saat sedang terperangkap dalam emosi negatif? Pertama, mungkin anda merasa tegang akibat emosi yang saling bersaing. Akan tetapi cobalah tersenyum lebih lebar dan anda akan segera mengalami keajaiban. Emosi negatif akan tersingkir dan menghilang. Senyum bukanlah sekedar gerakan sederhana pada otot wajah. Senyum memiliki kekuatan yang sesungguhnya untuk mempengaruhi kehidupan secara positif.
Bukankah senyum berarti sedekah? Memang perlu diakui, sulit untuk tersenyum ketika dihadapkan dengan situasi yang sulit atau menyulitkan. Namun, cobalah menarik kedua ujung bibir anda. Anda akan segera melihat lenyapnya emosi negatif oleh kekuatan senyum.
Latihan pelepasan energi negatif memanfaatkan ppernapasan, senyum, dan kekuatan kehenda anda untuk mengendalikan energi emosi didalam. Meskipun efektif digunakan terpisah, tersenyum dan bernapas bila digabungkan akan merupakan perangkat yang lebih jauh ampuh bagi pelepasan emosi. Ketika anda mencampurkan kehendak sadar anda dengan gabungan ampuh ini, anda memiliki sesuatu untuk memecahkan gunung es emosi negatif yang mengapung-apung didalam samudra pikiran. Dengan berlatih, akan mampu melepaskan emosi negatif dan stress kehidupan sehari-hari dengan mudah.
Dengan mengetahui cara membuang emosi negatif dan menggantikannya dengan kegembiraan serta kebahagiaan, anda mampu mengelola emosi. Anda akan mempelakukan emosi ibarat seorang konduktor orkestra mengarahkan simfoni yang indah. Emosi akan memperkaya hidup anda dan kita.
Anda dan kita akan mampu hidup baik dengan sendiri, orang lain dan membawa surga ke bumi.
Selamat Mempraktekan ^_^


Sumber: majalah osis MAN 1 Surakarta, Al Adzkia edisi 10, oleh Pak Hasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar